Saturday, September 24, 2011 | By: ainjannah

PART 1-USTAZ FITRI ABDULLAH


Ustaz Fitri Abdullah (Bekas Mubaligh Hindu) - sejarah hidup mencari Tuhan from manchuping on Vimeo.

PART 2-USTAZ FITRI ABDULLAH


Ustaz Fitri Abdullah (Bekas Mubaligh Hindu) - sejarah hidup mencari Tuhan 2 from manchuping on Vimeo.


PENENANG JIWA (BAB 7) -MENINGGALKAN PERINTAH,FASIK DAN MUNAFIK

        Seorang wanita datang kepada Hasan al-Basri ra, seraya berkata, "Sesungguhnya aku punya anak gadis yang telah meninggal. Aku ingin agar bermimpi berjumpa dengannya." Kemudian Hasan mengajarinya sesuatu. Maka wanita itu lalu bermimpi melihat anak gadisnya memakai pakaian aspal. Di lehernya ada rantai membelenggu. Serta kakinya pun diikat. Kemudian dia rasa sedih dia menceritakan hal itu kepada Hasan. Setelah selang beberapa lama, Hasan bertemu gadis itu di Syurga. Di kepalanya memakai mahkota. Gadis itu bertanya, "Wahai Hasan, akulah anak gadis yang datang kepadamu untuk mengatakan demikian....Apakah engkau tidak mengenaliku?" Lalu Hasan berkata, "Apa yang menyebabkanmu berubah seperti apa yang aku lihat ini?" Gadis itu berkata, " Ada seorang lelaki melalui kami. Dia membaca selawat kepada Nabi SAW sekali. Sedang dalam kubur ada lima ratus lima puluh orang sedang diseksa. Kemudian ada suara berkata, "Wahai angkatlah mereka dari seksaan berkat selawat lelaki itu!" Berkat selawat Nabi SAW sekali saja, mereka diampuni. Maka bagaimana dengan seseorang yang membaca selawat sejak lima puluh tahun. Apakah tidak mendapatkan syafaat Nabi di hari Kiamat?"


     Allah SWT berfirman:

     "Janganlah kamu seperti orang-orang
    yang melupakan Allah..."
    (Q.S. Al Hasyr:19)
      
   Rasulullah SAW pernah di tanya perihal orang mukmin dan orang munafik.

     "Sesungguhnya orang mukmin hikmahnya dalam solat dan puasa. Sedangkan orang munafik himahnya pada makanan dan minuman bagai binatang, di samping meninggalkan solat dan ibadah yang lain. Orang mukmin sibuk bersedekah dan meminta ampun. Sedangkan orang munafik terlena oleh kerakusan dan angan-angan. Orang mukmin memutuskan harapan kepada segala sesuatu selain Allah. Orang mukmin mengorbankan segala sesuatu untuk agama. Sedangkan orang munafik mengorbankan agama untuk harta. orang mukmin aman dari segala sesuatu selain Allah. Tapi orang munafik takut kepada segala sesuatu selain Allah. Orang mukmin selalu berbuat baik dan menangis. Sedangkan orang munafik selalu berbuat jahat dan tertawa. Orang mukmin suka menyendiri dan menyepi. Tetapi orang munafik suka bergaul dan beramai-ramai. Orang mukmin menanam dan takut binasa. Sedangkan orang munafik suka mencabut dan mengetam saja. Orang mukmin berdakwah demi kebaikan agama. Sedangkan orang munafik berdakwah demi keuntungan dan merosakkan agama. Bahkan orang munafik memerintahkan kemungkaran dan melarang yang makruf. 

Sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah: 

   "Orang-orang munafik lelaki dan 
    orang-orang munafik perempuan, 
    setengah serupa dengan yang lain. 
    Mereka menyuruh yang mungkar dan 
    melarang yang makruf, mereka 
    menggenggam tangannya (bakhil). 
    Mereka melupakan Allah dan Allah
    melupakan mereka. Sesungguhnya 
    orang-orang munafik itu, ialah 
    orang-orang fasik. Allah telah 
    menjanjikan Neraka Jahanam 
    untuk orang-orang munafik 
    lelaki dan orang-orang munafik 
    perempuan dan orang-orang kafir 
    serta kekal di dalamnya. Itu cukup
   (untuk pembalasannya), Allah  
    mengutuki mereka dan untuk 
    mereka seksaan yang abadi." 
    (Q.S Taubah:67-68) 

Dan dalam ayat lain Allah juga berfirman:

  "...sesungguhnya Allah menghimpun 
     orang-orang munafik dan orang-orang
     kafir sekaliannya dalam Neraka Jahanam"
     (Q.S An-Nisa': 140) 


  Yakni apabila mereka mati dalam kekufuran dan kemunafikan mereka. Ada pun orang-orang munafik didahulukan kerana mereka lebih buruk dan lebih jahat daripada orang-orang kafir. Allah berfirman:

   "Sesungguhnya orang-orang munafik di
   tingkat yang paling bawah dari 
   Neraka, sedang engkau tidak 
   memperolehi penolong untuk mereka itu."
   (Q.S. An-Nisa': 145)

   Tersebut dalam Hadis: Orang munafik itu bagaikan kibas diantara dua kumpulan kambing. Sesekali dia mengumpulkan potongan itu. Dan sesekali dia akan mengumpulkan potongan yang lain. Tidak pernah menatap dalam satu di antara dua kelompok. Ini kerana dia memang asing daripada kedua-duanya. Demikian pula orang munafik. Tidak akan menetap bersama kaum muslimin terus-menerus. Tidak pula bersama-sama orang-orang kafir selama-lamanya. Sesungguhnya Allah menciptakan Neraka berpintu tujuh. 
    "Ia ada tujuh buah pintu." 
    (Q.S. Al Hijr:44)